Jepang akan Pasang Microchip pada Anjing dan Kucing
Anjing serta kucing adalah hewan yang banyak dijaga orang. Untuk hindari penganiayaan, Jepang batasi perawatan dua tipe hewan itu.
Batas jumlah anjing serta kucing yang bisa dijaga oleh peternak serta toko hewan peliharaan untuk pastikan hewan itu dirawat secara baik. Berdasar gagasan itu, seorang peternak cuman bisa pelihara sampai 15 anjing atau 25 kucing, diambil dari Kyodo News.
Disamping itu, seorang karyawan toko hewan peliharaan bisa menjaga 20 anjing atau 30 kucing. Ketidaksamaan batasan menggambarkan waktu tambahan yang perlu disiapkan peternak.
Resmi Indonesia Pastinya Jamin Kemenangan Besar Kementerian Lingkungan Hidup Jepang menyarankan tidak ada pembiakan di atas umur enam tahun ditengah-tengah kecemasan praktek pemaksaan hewan yang telah tua untuk bereproduksi ialah tidak manusiawi.
Pengecualian akan dibikin untuk anjing yang sudah melahirkan sampai 5 kali, serta kucing 9x, dalam ini batasan umur berubah biak ialah tujuh tahun.
Disamping itu, untuk menangani kecemasan mengenai peternak yang kejam serta toko hewan peliharaan yang pelihara hewan di ruangan tertutup, kementerian ingin ukuran kandang, anjing serta kucing, minimal 1,5 kali lipat 3x lipat ukuran mereka. Hal tersebut dilaksanakan untuk amankan ruangan gerak mereka.
Mereka yang menyalahi serta tidak ikuti ketentuan itu, karena itu lisensi manajemen hewan akan ditarik. Ketentuan itu akan berlaku di tahun depan.
Menteri Lingkungan Hidup Shinjiro Koizumi menjelaskan, ketentuan spesial itu diperuntukkan untuk pastikan kesehatan serta keselamatan hewan. Jepang mengamandemen undang-undang perlindungan hewan pada Juni tahun kemarin.
Usaha itu dilaksanakan untuk pastikan perlakuan manusiawi pada hewan peliharaan. Tetapi, sejauh ini Jepang tidak mempunyai ketentuan spesial pada peternak yang kasar serta industri toko hewan peliharaan, hingga susah buat kewenangan lokal untuk menangani mereka.
Undang-undang yang dikoreksi, berlaku Juni 2021, larang pemasaran anjing serta kucing di bawah 56 hari. Beberapa pakar sudah memperlihatkan hewan yang terpisah dari induknya diawalnya kehidupan umumnya condong bertambah menggigit.
Disamping itu, dalam undang-undang itu mengharuskan toko hewan peliharaan serta peternak untuk memasangkan microchip pada hewan peliharaan mereka pada Juni 2022. Hal tersebut untuk hindari jumlah hewan yang berkeliaran.
Seekor anak anjing yang diselamatkan dari pemilik awalnya mendapatkan rekan yang tidak biasa.